Wednesday, November 10, 2010

old timers...Next Of Kin

 High and low art bersama Next of Kin

“Berangkat dari kegelisahan tentang pengkotak-kotakan genre musik yang menjadi panutan banyak orang. Para pelaku musik  cenderung secara tidak sadar memilih untuk berada di salah satu kategori besar di dunia musik. Pertama, musik popular sebagai hasil dari pop-culture, suatu pengkategorian yang dangkal, instan, dan kemudian mengganggapmusik popular sebagai low art. Yang kedua, kecenderungan yang dipilih oleh musisi-musisi untuk memainkan musik kontemporer, orkestra, teater yang dianggap penuh wacana dan dikategorikan sebagai high art. Kami mencoba mendobrak semua itu!’

                          Inikan latar belakangnya ada yang teater juga, trus ada pengaruh gak dengan pemikiran-pemikiran atau hasilnya dalam bermusik. artinya musik yang seperti apa yang akan disampaikan?
NOK                : kalo teater itu kan Cuma dia (Rizky) saya malah belum pernah dan anak2 yang lainnya belum pernah teateran, kita Cuma ngeband aja Sebenernya latar belakang masing-masing personel itu berbeda. Misalkan ..Rizky udah tiga tahun ini di teater Garasi sebagai ilustrator musik, kemudian Rachel itu pernah membintangi beberapa film layar lebar, artinya kalo teater itu mungkin dari saya tapi bahwa next of kin itu kalo pertunjukan ya kita selalu menghadirkan suatu tarikan visual jadi tidak main audio saja. Itu yang harus digarap secara khusus juga, itu yang kemudian kita angkat. Bisa saja kami Cuma dang deng dang deng trus ganti lagu,, tapi inikan ditonton ada audionya ada visualnya.  

“Visualnya juga harus digarap”

                          Kalo aku lihat, kalian serius buat konsep visual, apa memang bagian dari konsep?
NOK                : jadi kalo didalam nilai-nilai  teater audio dan visual harus digarap dalam next of kin memang agak ngoyo sih tapi itu jadi patokan buat kita. Tyerus kalo dari nilai2 kerja teater mungkin yang harus kita lakukan adalah penggarapan musik, artinya kita juga melakukan capasty building jadi kita bertemu dan membahas satu hal misalnya apasih cinta, cinta itu materialistis atau mistis. Kita ngumpulin bahan , kita diskusi kemudian kita putuskan dalam lagu lewat pementasan.

                       : Oh ya biasanya di band ada motor penggerak, kalo di next of kin ini ada gak yang seperti itu? Dan dari musiknya sendiri, yang mau dituju itu kalangan seperti apa,  maksudnya pasarnya.
NOK               :Saya minta maaf ….saya adalah motor penggeraknya (ujar risky sang vokalis. Dari misi pertama itu kan meleburkan antara eksklusivitas orang2 high art yang kemudian meraih juga orang2 populer jadi kalo targetnya mungkin ya semuanya cuman di penggarapan itu sulit juga. Tapi secara global ya semuanya lah.


                         kalo pementasan dua hari ini kesan2nya apa aja nih,,,,
NOK               :  sebenarnya pentas dua hari ini adalah evolusi dari  pementasan sebelumnya di apartemen Pebriari . Yang pertama ya sekarang yang kedua tapi evolusinya juga sudah berubah secara komposisi lagu yang dibawakan berubah konsep pementasannya juga berubah. Bukan semata-mata berubah sewenang wenang tapi dengan evolusi, yang kemarin itu kitra munculkan mitologi dan logika secara tegas misalnya panggung gelap dan panggung terang, panggung mitolofgi dan ilmu pengetahuan. Modern dan ,,,,,,,, modern itu band nya dan ada teater disitu yang menjadi simbolisai dari tradisi dari mitologi. Sekarang ini jadi satu.. begitu pentas ini ada disini semua bisa dipanggung semua.

                          Mau dibawa kemana next of kin selanjutnya
NOK                : kalo sekarang sih itu masih cari audiennya, tapi kita besok pengennya mau masuk major label karena dari beberapa kali pementasan ini udah mulai keliatan terutama jogja karena udah ada yang bilang “ oke aku suka musik ini”.  Pelan pelan pengen ngerambah lagi audien ditempat-tempat lain trus berusaha masukin ke major label.

                          Biasanya kan kalo band kayak gini ini punya idealis, nggak mau major label tapi indie aja kalo next of kin sendiri gimana?
NOK                : karena dari misi nya kita tadi ..dari misi kelahirannya kita yaitu adalah mengawinkan antara high art dan band orang 2 populer secara umum jadi aku pikir major label atau nggak adalah bagaimana cara kita ngomong ke audien ini lho ada hal seperti ini. aku pikir kita fleksibel semua band juga ingin  punya keinginan untuk ada major label yang menawari dan membesarkan.

                           Ada kata-kata khusus buat temen temen  jogja?
NOK                : support your local band, jadi ada kesadaran oh ini nih band dari daerah gue dari negaraku , tonton!!.tiket berapapun beli. Tau sih banyak musisi luar yang bagus tapi kalo kita semata-mata hanya tau musisi luar dan tidak tau apa yang terjadi di dalam indonesia sendiri ngapain  Gila jadi orang Indonesia yang mo menjual lagu nya sendiri di negaranya sendiri berjuta-juta kali lipat lebih sulit.

No comments:

Post a Comment